Mengenal Lebih Dekat Kota Solo

                Solo (lagi) untuk yang ketiga kalinya tetapi dengan orang-orang yang berbeda. Kali ini aku melakukan perjalanan ke Kota Batik bersama teman-teman kampus. Ada Dwiyanti, Kika, Putri, Ryantika, Didi, Fahrudin dan Rulfie, mereka adalah sahabat senasib seperjuangan di mata kuliah Program Linear kecuali Kika. Perjalanan kami mulai dari Kampus tercinta Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada menuju ke beberapa tempat wisata yang ada di Kota Solo. Kali ini aku yang akan menjadi tour guide mereka.

                Kami berangkat dengan menggunakan Kereta Api Lokal Sriwerdari non AC pukul 08.15 dan sampai di stasiun Purwosari pukul 09.30. Selanjutnya sembari menunggu kepastian masih ada atau tidaknya tiket Bus tingkat Werkudoro, kami mengisi waktu dengan mencari penjual sarapan dan akhirnya bertemulah kami dengan penjual nasi liwet. Nasi liwet merupakan salah satu makanan khas di Kota Solo, nasi liwet yang kami makan disajikan dengan pincuk yang terbuat dari daun pisang, kemudian sebagai lauknya ada sayur labu dan opor ayam atau telur. Selesai mengisi perut dengan nasi liwet, kami pun siap melanjutkan perjalanan ke tujuan selanjutnya. Karena tiket bus tingkat Werkudoro sudah terjual habis, kami langsung memutuskan untuk mengunjungi Universitas yang terkenal di Kota Solo yaitu Universitas Sebelas Maret (UNS).  Kami pergi dengan menggunakan transportasi lokal di Kota Solo yaitu Batik Solo. Kami tiba di UNS dalam waktu kurang lebih 30 menit dan dengan biaya sebesar Rp3500.





                Di Universitas Sebelas Maret (UNS), kami hanya berkeliling kampus dan mencoba mencari perbedaan antara UNS dan UGM. Perbedaan yang paling mudah untuk ditemukan adalah keasrian kampus yang menurut kami UNS jauh lebih asri dibandingkan dengan UGM. Dan satu lagi tersedianya fasilitas ibadah yang lengkap untuk semua agama seperti adanya Gereja, Pura, Wihara dan Masjid yang terletak dalam satu lokasi yang berdekatan yaitu di komplek ibadah mahasiswa. Yang paling berkesan saat mengunjungi UNS adalah kami menemukan sebuah plang berisi larangan yang membuat kami tidak percaya bahwa plang seperti itu benar benar ada. Plang tersebut berisi larangan untuk pacaran di area kampus. Plang yang mungkin akan sangat jarang sekali ditemukan ditempat lain, karena selama 20 tahun kami ada di dunia, kami baru menemukan plang tersebut di kampus ini. Setelah berkeliling kampus UNS, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Pusat Grosir Solo.
                Tujuan kami ke Pusat Grosir Solo adalah mencari sprei batik, dan numpang istirahat,sholat serta yang paling penting adalah makan siang. Setelah sprei batik ditemukan, kami langsung menuju ke Keraton Surakarta yang kebetulan saat itu sedang menyelenggarakan acara Sekaten. Di Sekaten kami hanya berkeliling dan melihat lihat kanan kiri pasar sekaten, dan mengunjungi pameran pusaka Keraton. Di pameran pusaka ini, kami dapat melihat bentuk bentuk miniatur bangunan yang ada di Keraton Surakarta, kemudian senjata-senjata keraton, kereta kuda yang digunakan oleh raja raja Keraton Surakarta dan pakaian-pakaian kerajaan. Selanjutnya karena jam sudah menunjukkan pukul 14.00 kami memutuskan untuk segera melakukan perjalanan pulang menuju Stasiun Balapan Solo, dengan tidak lupa membeli oleh oleh khas Solo yaitu Serabi. Pukul 15.15 kamipun kembali ke Yogyakarta dengan menggunakan Kereta Api Prameks.
Dan sampai jumpa Solo, semoga kita bisa bertemu lagi !!
241213

-nie-

Komentar

Posting Komentar

Silakan BERKOMENTAR disini, dan terima kasih atas KOMENTAR yang diberikan

Postingan Populer