Be a smart traveller, why not?


Aktivitas travelling saat ini memang sedang menjadi tren, tidak hanya di Indonesia tetapi juga didunia. Banyak masyarakat yang memanfaatkan liburan sekolah, kuliah, dan agenda cuti bersama untuk mengunjungi tempat-tempat wisata diberbagai belahan dunia. Bahkan tak jarang pula sebagian dari mereka rela mengambil cuti tahunan demi memenuhi hasrat untuk bertravelling ria bersama teman, kekasih dan keluarga. Di Indonesia, kegiatan travelling sangat didukung oleh Pemerintah sebagai wujud pengembangan sektor pariwisata Indonesia. Mengusung tema “Pesona Indonesia” , Pemerintah Indonesia mengajak semua masyarakat baik lokal maupan masyarakat luar negeri untuk mengunjungi berbagai tempat menarik di Indonesia.

Travelling memang menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan apalagi jika dilkukan bersama orang orang terdekat. Berkunjung ke tempat tempat yang menyuguhkan keindahan alam, tempat tempat bersejarah dan warisan dunia, melihat kehidupan bawah laut, dan mencoba kuliner nusantara adalah beragam pilihan yang bisa dilakukan saat travelling. Selain itu dengan travelling kita juga bisa mendapatkan pengalaman baru, teman baru, wawasan baru, juga dapat merefresh otak dari kejenuhan, bahkan tak jarang pula ada yang menemukan jodohnya saat travelling. Namun disini yang perlu diketahui, travelling bukan hanya sekedar mengunjungi tempat tempat yang sedang “hits” atau “popular”, kemudian mengambil foto baik selfie maupun wefie lalu di unggah di sosial media, tetapi travelling adalah bagaimana kita dapat memahami makna di setiap perjalanan yang dilakukan, menerapkan nilai, dan menghargai berbagai perbedaan yang kita temukan saat melakukan travelling.

Beberapa waktu lalu, di Gunungkidul Jogyakarta terdapat kebun bunga Amaryllis, kebun bunga yang semula terlihat begitu cantik dengan bunga yang sedang bermekaran akhirnya rusak, dikarenakan ulah pengunjung yang menginjak injak bunga tersebut hanya untuk sekedar berfoto. Selain itu, setelah film 5 cm tayang, banyak sekali yang ingin menyaksikan keindahan Mahameru dan Ranu Kumbolo. Hal ini mengakibatkan banyaknya sampah di area Ranu Kumbolo, sampah-sampah ini merupakan sampah dari para pendaki yang ditinggal seenaknya. Apa ini yang namanya travelling? Mengejar keindahan lalu mendapatkan kepuasan, tetapi meninggalkan kerusakan.

Sebagai seorang yang sama-sama menyukai kegiatan travelling, cerita tentang kerusakan tempat wisata karena ulah wisatawan sangatlah memprihatinkan. Oleh karena itu, disini saya ingin mengajak temen temen semua untuk menjadi seorang smart traveller. Bagaimana caranya? Berikut ini tips  tips yang bisa anda praktekkan saat sedang melakukan kegiatan travelling.

1.      Mematuhi tata tertib atau petunjuk di lokasi wisata yang dikunjungi.
      Mematuhi tata terbit, petunjuk, atau larangan di lokasi wisata merupakan hal sederhana yang sering dianggap tidak penting. “Dilarang berenang!” “Dilarang memetik bunga !”, “Dilarang duduk !”  “Dilarang member makan satwa !” dan aturan aturan lain yang sering sekali tidak kita pedulikan. Tentu saja sebenarnya aturan aturan ini dibuat dengan tujuan tertentu, bisa jadi sebagai tujuan keselamatan pengujung, dan kelestarian objek wisata.

2.      Tidak meninggalkan apapun kecuali kenangan, dan tidak mengambil apapun selain foto
Berpergian kemanapun, ke tempat wisata apapun, jangan sesekali untuk meninggalkan apapun, seperti dalam bentuk coretan, ukiran, tulisan, dan sampah. Kecuali ditempat tersebut memang diijinkan untuk melakukan hal tersebut. Selain itu jangan pula mengambil sesuatu dari tempat yang kita kunjungi, seperti bunga edelweiss ataupun yang lainnya, kecuali memang diperbolehkan. Cukup ambil fotonya saja tetapi jika foto juga dilarang ya, dicapture aja dalam memory ingatan kita hehe.

3.      Tidak melakukan aktivitas yang beresiko merusak dan membahayakan
Lakukan aktivitas yang wajar, jangan berlebihan apalagi sampai membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Terkadang demi mengambil foto yang bagus seseorang rela melakukan aktivitas yang membahayakan seperti berdiri di pinggir tebing , duduk dipinggir kawah , dan sebagainya. Sudah banyak korban yang sampai meninggal dunia hanya demi sebuah foto yang akan di share di sosial media. Ohya, baru-baru ini saat saya mengunjungi Candi Ijo, saya juga melihat ada seorang yang rela memanjat diding candi untuk sekedar foto di tempat arca yang hilang. Padahal seperti yang kita tahu, bangunan kuno dan bersejarah seperti candi seharusnya diperlakukan dengan hati-hati melihat usianya yang sudah ratusan bahkan ribuan tahun, karena apabila terjadi kerusakan, biaya pemugaran sebuah candi sangatlah mahal. Satu lagi, Indonesia bisa dikenakan sanksi oleh UNESCO loh kalau yang rusak merupakan salah satu warisan dunia. 

4.      Menjadi wisatawan yang bertanggung jawab
Berwisata bukan hanya sekedar berjalan-jalan dan berfoto ria, tetapi juga belajar untuk bertanggung jawab. Bertanggung jawab terhadap tempat wisata yang kita kunjungi,tidak merusaknya, tidak mengotorinya karena masih banyak wisatawan lain yang ingin menikmati keindahan tempat wisata tersebut. Kesel juga kan, kalau datang ke tempat wisata yang lagi ngehits tapi ternyata pas didatangi tempatnya sudah rusak, kotor, dan sebagainya. Ohya, di Indonesia juga lagi ngetren wisata bahari, wisata yang menyajikan keindahan panorama bawah laut. Nah buat kamu yang suka diving atau snorkeling ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti interaksi kita dengan satwa laut yang mudah punah, dan juga jangan sampai menginjak terumbu karang yang ada dibawah laut karena menumbuhkan karang laut butuh waktu yang sangat lama. So, tetep bertanggung jawab ya.

5.      Kenali adat istiadat, dan bersikaplah sopan layaknya seorang tamu
Bertravelling tentunya bisa dilakukan dibanyak tempat, salah satu tempat yang bisa dijadikan tujuan travelling adalah desa-desa wisata di Indonesia yang kaya akan budaya, tradisi dan kearifan lokal masyarakatnya. Apabila kalian memutuskan untuk berwisata ke tempat tempat seperti ini, dan mengagendakan untuk live-in  bersama masyarakat, kenali lah adat isitiadat dan kebiasan masyarakat tempat kamu tinggal. Ketahuilah apa yang dilarang dan apa yang boleh dilakukan, serta bersikaplah seperti halnya kamu memang tinggal sebagai bagian dari masyarakat tersebut, jangan sok  berlaga kerenlah dan membatasi diri  untuk berinteraksi dengan masyarakat, karena hal ini akan percuma tidak akan ada sesuatu yang bisa kita dapatkan  dariperjalanan ini.

6.     Hormati yang sedang beribadah
Apabila kalian berwisata atau sedang melakukan travelling ke tempat tempat religi seperti makam sunan, makam raja, klenteng, masjid, pura dan lainnya, hormati mereka yang sedang melakukan ibadah atau ritual di tempat ini. Jangan sampai kedatangan kita mengganggu kenyamanan mereka dalam beribadah.

7.      Tidak  sekedar berkunjung, tetapi bawa pulang ilmu dan wawasan baru
Saat melakukan travelling jangan hanya sekedar bermain atau mencari temapat bagus sebagai background foto tapi juga pulanglah dengan ilmu dan juga wawasan yang baru. Ini penting loh, karena siapa tahu kita diminta menjadi guide teman kita untuk mengunjungi tempat wisata di daerah kita, masa kita nggak tau sedikitpun sejarah tempat itu. Selain itu nggak ada salahnya juga memperlajari sejarah dan kebudayaan  tempat yang kita kunjungi.


Ya, demikian tips untuk menjadi seorang smart traveller dari saya, sebenarnya sangat sederhana tetapi kadang sangat sulit untuk dipraktekkan. Harus kita ingat, tempat wisata yang kita kunjungui saat ini bukan hanya untuk dinikmati oleh kita, tetapi juga akan dinikmati oleh generasi generasi selanjutnya. Jangan sampai gara gara kita yang tidak bertanggung jawab saat travelling, mereka  menjadi tidak bisa menikmati keindahan alam, budaya, dan pesona Indonesia yang sangat luar biasa ini. Salam wisata !!

Komentar

Postingan Populer