Nafas Hidup Masyarakat Tutup Ngisor
Kesenian
bukan lagi sebagai hiburan, akan tetapi kesenian adalah sebagai nafas hidup
bagi masyarakat Dusun Tutup Ngisor. Kenapa aku membuka cerita hari kedua ku
dengan kalimat seperti ini? Tentu ada alasannya sobat wisata semuanya. Kesenian di dusun Tutup Ngisor ini tidak
hanya digelar pada saat peringatan Suran, akan tetapi juga pada hari hari
tertentu seperti pada bulan Agustus saat memperingati hari kemerdekaan Republik
Indonesi, bulan Maulud (Sekaten), dan pada Hari Raya Idul Fitri. Pelaku
kesenian di Dusun Tutup Ngisor ini juga tidak hanya terdiri dari orang-orang
dewasa, tetapi juga remaja dan anak-anak kecil. Masyarakat disini juga memiliki
kredo atau dasar keyakinan “Urip ojo
ninggalake kesenian” atau Hidup jangan meninggalkan kesenian. Inilah alasan
kenapa kesenian merupakan nafas hidup masyarakat Tutup Ngisor.
Kesenian Lapangan Warok Bocah |
Selain
itu di akhir upacara ritual Suran di dusun Tutup Ngisor ini juga
diselenggarakan malam apresiasi seni dan pementasan wayang wong gabungan yang
didukung oleh para pemain wong dari berbagai kota. Pada apresiasi seni ada tarian
yang dibawakan oleh warga Negara Asing yaitu Kaori. Kaori ini merupakan warga
negara Jepang yang memiliki ketertarikan pada kesenian Indonesia khususnya tari
tradisional jawa. Sudah banyak tarian yang sudah dia kuasai dengan mahir. Duh
rasanya aku malu, warga negara lain aja begitu apresiasi dan antusias untuk
belajar kebudayaan negara kita, tapi kita sebagai warga pribumi jangankan
tertarik untuk belajar tertarik untuk melihat saja sudah bagus. Pementasan
wayang wong gabungan kali ini mengangkat lakon Sri Boyong . Pementasan ini
berakhir sampai pagi hari , dan uniknya di akhir pementasan biasanya para
pemain, penonton, dan semua yang terlibat saling berebut sesajen yang dipasang
di atas dan sekitar panggung pementasan. Dengan berebut sesajen , para pemain
wayang wong gabungan meyakini mendapatkan berkah dari upacara ritual Suran kali
ini. Dan aku dapat satu buah pisang dari sesajen, semoga berkah ya sobat wisata. Berakhirnya pementasan
wayang wong gabungan ini merupakan akhir dari serangkaian acara upacara ritual
Suran yang diadakan pada tanggal 13-15 Suro (penanggalan jawa).
Iya
itu tadi akhir cerita dari perjalananku di Desa Wisata Seni Budaya Tutup
Ngisor, sedikit berbeda dengan perjalanan perjalanan sebelumnya. Tapi aku
sangat merasa bersyukur bisa memiliki kesempatan untuk melihat lebih dekat
upacara ritual Suran Dusun Tutup Ngisor.
Indonesia benar benar negara yang istimewa, dengan segala kekayaan
budaya, seni dan kearifan lokalnya. Yuk sobat
wisata yang penasaran dengan peringatan Suran ini, tahun depan bisa
berkunjung ke Dusun Tutup Ngisor. Salam wisata dan salam budaya.
Komentar
Posting Komentar
Silakan BERKOMENTAR disini, dan terima kasih atas KOMENTAR yang diberikan